1.
EPS ( Earning per share )
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Makin besar makin bagus untuk si investor, jadi banyak investor
semakin tertarik.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki EPS sebesar
144.0 pada tahun 2011, 164.0 pada tahun 2012, dan 93.0 pada tahun 2013 pada
bulan ke 6. Hal ini mengindikasikan kinerja PT Charoen Popkhan Tbk semakin baik
sehingga laba yang dihasilkan meningkat. Besarnya EPS akan menarik perhatian
investor untuk menanamkan modal lebih banyak.
2.
PER ( Price
Earning Ratio)
Mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh
satu rupiah earning perusahaan. Biassanya perusahaan yang unggul
(bluechip) memiliki PER diatas 15.
Semakin tiggi PER, harga saham akan semakin mahal. PER yang kecil akan
lebih menarik bagi investor dibandingkan dengan PER yang tinggi. PER rendah ini
disebabkan oleh laba per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga
sahamnya, sehingga tingkat returnnya lebih tinggi.
PT Charoen Popkhan Tbk mempunyai PER 14.9x pada 2011, 22.3x pada
tahun 2012, dan 41.7x pada tahun 2013 pada bulan ke 6. Ini berarti harga saham
PT Charoen Pophkan semakin meningkat dari tahun ke tahun, laba per saham yang
berkurang dan tingkat return yang menurun.
3. BVPS (
Book Value per Share )
Jila nilai buku lebih tinggi dari harga saham maka perusahaan tersebut
undervalue dan sebaliknya
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki rasio BVPS
senilai 375.2, tahun
2012 rasio BVPS senilai 497.4, dan pada tahun 2013 bulan ke-6 nilai rasio BVPS
meningkat menjadi 545.9, yang berarti rasio
nilai/harga buku dari per lembar saham Charoen
Popkhan Tbk mengalami
kenaikan, sehingga harga saham di pasar berarti overvalue.
4. PBV (
Price Book Value )
Jumlah nilai PBV, jika nilainya semakin tinggi maka semakin mahal. Namun
tergantung prospek perusahaan tersebut kedepannya, jika nilai PBV nya kecil tetapi
harga sahamnya stagnan maka perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang
berprospek rendah. Sebaliknya, jika nilai PVB tinggi namun harga saham
perusahaannya naik terus, maka bisa dibilang perusahaan tersebut mempunyai
prospek yang bagus.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki
rasio PBV sebesar 5.7x, tahun 2012 memiliki rasio PBV
sebesar 7.3x, dan pada tahun 2013 bulan ke-6 nilai rasio PVB meningkat menjadi 7.1x. Rasio tersebut mengindikasikan dengan adanya
penurunan rasio dari
tahun 2012 ke tahun 2013 sehingga harga saham
menjadi lebih murah.
5. ROA (
Return on Assets )
Standar ROA perusahaan min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik
kinerja perusahaan, terutama dalam pengembalian investasi (laba) yang
didapatkan dari asset.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki ROA sebesar 26.6% pada tahun 2011, 21.7%
pada tahun 2012, dan 11.11% pada tahun 2013 bulan ke-6. Hal ini dapat
menggambarkan keadaan perusahaan PT Charoen dalam kondisi yang tidak baik
dengan pengembalian dari asetnya yang semakin menurun.
6. ROE (
Return On Equity )
Standart ROE min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik kinerja
keuangan, karena kemampuan modal untuk menghasilkan laba semakin besar.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki ROE sebesar 38.2% pada tahun 2011, 32.9%
pada tahun 2012, dan 17.1% pada tahun 2013 bulan 6. ROE dari tahun 2011 ke 2013
terus mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja PT Charoen
Popkhan Tbk mengalami kemerosotan karena kemampuan modalnya untuk menghasilkan
laba semakin berkurang.
7.
EBITDA
Sebagai indikator tambahan atas kinerja dan tingkat likuiditas
perusahaan yang tidak diwajibkan oleh atau disajikan sesuai dengan Indonesia.
EBITDA disesuaikan bukan merupakan indikator dari kinerja atau likuiditas
keuangan.
PT Charoen Popkhan Tbk pada
tahun 2011 ke tahun 2012, EBITDA yang dihasilkan menunjukkan
adanya peningkatan
dari 3024.4B menjadi 3473.5B. Indikator ini menunjukkan kinerja
dan tingkat likuiditas PT
Charoen Popkhan Tbk dalam menghasilkan laba
bersih perusahaan hasil operasi setelah dipotong dengan nilai bunga, pajak,
depresiasi dan amortisasi. Namun terjadi penurunan besar nilai EBITDA dari
tahun 2012 ke tahun 2013 pada data bulan ke-6, yaitu 3473.5B menjadi 2011.1B.
8.
EV / EBITDA
Perusahaan yang memiliki EV/EBITDA yang rendah bisa dianggap sebagai
tempat investasi yang baik. Karena investor bisa menggunakan EV untuk
menentukan harga saham perusahaan.
PT Charoen Popkhan Tbk menunjukkan angka 11.7 pada tahun 2011, 17.5 pada
tahun 2012 dan 32.0 pada tahun 2013 bulan ke-6. Hal ini mengindikasikan keuntungan menurun bagi investor. Jika harga saham naik maka
saham-saham tersebut akan menguntungkan untuk dijual,
tapi jika harga semakin turun investor akan enggan untuk menjual saham dan
belum mendapatkan keuntungan.
9.
Debt / Equity
Semakin kecil DER maka perusahaan tersebut semakin bagus karena semakin kecil jumlah modal yang dibiayai dari
hutang.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011-2013 memiliki DER sebesar 0.2 yang mengindikasikan tidak ada peningkatan maupun
penurunan kinerja PT Charoen Popkhan Tbk karena tidak terjadi perubahan pada tingkat ketergantungan
permodalan perusahaan terhadap hutang sebesar 0.2.
10. Debt / Total Capital
Semakin besar rasio ini berarti perusahaan tersebut semakin tergantung
terhadap hutang, hal tersebut akan berpengaruh juga terhadap profitabilitas,
karena setiap perusahaan mendapat laba maka laba tersebut sebagian besar akan
digunakan untuk membayar hutangnya.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki D/C Ratio sebesar 0.1, tahun 2012 memiliki D/C Ratio
sebesar 0.2, dan pada tahun 2013 nilai D/C Ratio tetap pada angka 0.2. Rasio tersebut menjelaskan bahwa struktur modal PT Charoen Popkhan pada tahun 2011 sebesar 10% terdiri atas hutang,
kemudian meningkat pada tahun 2012 dan tetap hingga 2013 sebesar 20% terdiri atas hutang, jadi dapat
dikatakan laba yang digunakan untuk membayar hutang meningkat dari tahun 2011 ke tahun 2012, kemudia stabil/tetap di 2013.
11. Debt / EBITDA
Membandingkan antara pendapatan dan kewajibannya, semakin rendah Debt/EBITDA kinerja
perusahaan tersebut semakin bagus karena perusahaan memiliki dana yang cukup
untuk memenuhi kewajibannya. Jika DEBT/EBITDA nya tinggi maka kemungkinan
perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban/hutangnya
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 rasio Debt/EBITDA sebesar 0.3, tahun 2012 rasio Debt/EBITDA menghasilkan angka 0.6 dan pada tahun 2013 bulan ke-6 menghasilkan
angka 1.0. Hal ini menunjukkan
adanya peningkatan jumlah rasio. Sesuai
dengan penjelasan pada kriteria, peningkatan pada rasio dari tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa PT Charoen
Popkhan Tbk mempunyai kinerja yang terus menurun (keuntungan yang dihasilkan menurun) sehingga dana untuk
memenuhi kewajibannya (hutang) juga terus menurun, maka kemungkinan mengalami kesulitan dalam melunasi
kewajiban/hutangnya.
12. EBITDA / Interest Expense
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari operasinya untuk
menutup pembayaran bunga, tergantung pajak negaranya., kebutuhan modal kerja,
beban modal, dll. Angka yang ditunjukkan
rasio ini oleh PT Charoen Popkhan Tbk dari tahun 2011-2013 mengalami penurunan dari 48.0 menjadi 29.1
lau menjadi 21.7. Hal ini
mengindikasikan PT Charoen Popkhan Tbk menghasilkan profit yang terus
menurun. Kemungkinan lain adalah adanya perubahan pada pajak
negara dan kebutuhan modal kerja pada periode 2011-2013 serta beban modal
perusahaan yang bertambah.