Minggu, 05 Januari 2014

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

BLOG INI DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :

1. DIAH RETNO PANGLIPUR                        (115020400111015)
2. TITIA DWIANINGRUM                                (115020400111016)
3. ERIKA PUTRI WULANDARI                     (115020400111018)
4. OKKY RAHMAWATI                                     (115020400111021)

PRODI KEUANGAN DAN PERBANKAN
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013

Sabtu, 04 Januari 2014

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK











Interpretasi Analisis Fundamental Mikro
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

NO.
RASIO
2012
2013
KRITERIA
ANALISIS
1.
EPS (Earning per share)







290.0







219.0
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.

Makin besar makin bagus untuk si investor, jadi banyak investor semakin tertarik

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki EPS sebesar 290.0 pada tahun 2012 dan 219.0 pada  2013. Hal ini menunjukkan kinerja PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. semakin baik sehingga laba yang dihasilkan meningkat. Besarnya EPS akan menarik perhatian investor untuk menanamkan modal lebih banyak.
 


2.
PER (Price Earning Ratio)
19.5x
30.4x
Mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Biassanya perusahaan yang unggul (bluechip) memiliki PER diatas 15.  Semakin tiggi PER, harga saham akan semakin mahal.

PER yang kecil akan lebih menarik bagi investor dibandingkan dengan PER yang tinggi. PER rendah ini disebabkan oleh laba per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sahamnya, sehingga tingkat returnnya lebih tinggi.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai PER 19.5x pada tahun 2012 dan 30.4x pada tahun 2013. Hal ini berarti minat investor lebih besar di tahun 2012 dibanding tahun 2013.Pada tahun 2012 nilai PER dapat menarik investor untuk membeli saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. lebih banyak, karena dengan membeli saham dengan harga lebih murah investor bisa mendapatkan return yang sama tingginya dengan saham dengan harga mahal.
3.
BVPS (Book Value per Share)
2330.0
4393.8
Jila nilai buku lebih tinggi dari harga saham maka perusahaan tersebut undervalue dan sebaliknya

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. pada tahun 2012 memiliki rasio BVPS senilai 2330.0  dan pada tahun 2013 nilai rasio BVPS meningkat menjadi 4393.8, yang berarti rasio nilai/harga buku dari per lembar saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  mengalami kenaikan, sehingga harga saham di pasar berarti overvalue.   

4.
PBV ( Price Book Value )
2.4x
1.5x
Jumlah nilai PBV, jika nilainya semakin tinggi maka semakin mahal. Namun tergantung prospek perusahaan tersebut kedepannya, jika nilai PBV nya kecil tetapi harga sahamnya stagnan makan perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang berprospek rendah. Sebaliknya, jika nilai PVB tinggi namun harga saham perusahaannya naik terus, maka bisa dibilang perusahaan tersebut mempunyai prospek yang bagus.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  pada tahun 2012 memiliki rasio PBV sebesar 2.4x dan pada tahun 2013 nilai rasio PVB menurun menjadi 1.5x. Rasio tersebut  mengindikasikan bahwa harga saham di pasar saham mungkin mngalami  undervalue dikarenakan harga saham di pasar saham lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku, dengan adanya penurunan rasio ini dari tahun 2012 ke tahun 2013 sehingga harga saham menjadi lebih murah..

5.
ROA ( Return on Assets )
4.5%
2.6%
Standar ROA perusahaan min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik kinerja perusahaan, terutama dalam pengembalian investasi (laba) yang didapatkan dari asset.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.  memiliki ROA sebesar 4.5% pada tahun 2012 dan 2.6% pada tahun 2013. Hal ini dapat menggambarkn keadaan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam kondisi yang meningkat dengan pengembalian dari asetnya yang bertambah.
6.
ROE ( Return On Equity )
12.5%
5.0%
Standart ROE min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik kinerja keuangan, karena kemampuan modal untuk menghasilkan laba semakin besar.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki ROE sebesar 12.5% pada tahun 2012 dan 5.0% pada tahun 2013. ROE dari tahun 2012 ke 2013 mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sedang menurun karena kemampuan modalnya untuk menghasilkan laba semakin mengalami penurunan.
7.
EBITDA
5361.3B
4765.3 B
Sebagai indikator tambahan atas kinerja dan tingkat likuiditas perusahaan yang tidak diwajibkan oleh atau
disajikan sesuai dengan Indonesia. EBITDA disesuaikan bukan merupakan indikator dari kinerja atau likuiditas keuangan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012-2013, EBITDA yang dihasilkan menunjukkan adanya penurunan dari 5361.3B menjadi 4765.3B. Indikator ini menunjukkan kinerja dan tingkat likuiditas PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dalam menghasilkan laba bersih perusahaan hasil operasi setelah dipotong dengan nilai bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.
8.
EV / EBITDA
9.5
14.0
Perusahaan yang memiliki EV/EBITDA yang rendah bisa dianggap sebagai tempat investasi yang baik. Karena investor bisa menggunakan EV untuk menentukan harga saham perusahaan


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menunjukkan angka 9.5 pada tahun 2012 dan 14.0pada tahun 2013. Hal ini mengindikasikan keuntungan bagi investor yang telah memiliki saham dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk  ini adalah saat harga sahamnya masih rendah, jika harga saham naik maka saham-saham tersebut akan menguntungkan untuk dijual, tapi jika harga semakin turun investor akan enggan untuk menjual saham dan belum mendapatkan keuantungan.
9.
Debt / Equity
0.7
0.6
Semakin kecil DER maka perusahaan tersebut semakin bagus karena  semakin kecil jumlah modal yang dibiayai dari hutang

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012 memiliki DER sebesar 0.7 dan pada tahun 2013 nilai DER menurun menjadi 0.6, yang mengindikasikan kinerja PT. Indofood Sukses Makmur Tbk baik krna  menurunnya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap hutang sebesar 0.1.


10.
Debt / Total Capital
0.4
0.4
Semakin besar rasio ini berarti perusahaan tersebut semakin tergantung terhadap hutang, hal tersebut akan berpengaruh juga terhadap profitabilitas, karena setiap perusahaan mendapat laba maka laba tersebut sebagian besar akan digunakan untuk membayar hutangnya.


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012 memiliki D/C Ratio sebesar 0.4 dan pada tahun 2013 nilai D/C Ratio tetap pada angka 0.4. Rasio tersebut menjelaskan bahwa struktur modal PT. Indofood Sukses Makmur Tbk  pada tahun 2012 maupun 2013 sebesar 40% terdiri atas hutang, jadi dapat dikatakan  laba yang digunakan untuk membayar hutang tetap atau tidak berkurang maupun bertambah..


11.
Debt / EBITDA
2.6
5.1
Membandingkan antara pendapatan dan kewajibannya, semakin rendah Debt/EBITDA  kinerja perusahaan tersebut semakin bagus karena perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Jika DEBT/EBITDA nya tinggi maka kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban/hutangnya
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk   pada tahun 2012, rasio Debt/EBITDA menghasilkan angka 2.6 dan pada tahun 2013 menghasilkan angka 5.1. Hal ini menunjukkan adanya penurunan jumlah rasio. Sesuai dengan penjelasan pada  kriteria, penurunan pada rasio dari tahun 2012-2013 menunjukkan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur Tbk   mempunyai kinerja yang bagus (menghasilkan keuntungan yang banyak) sehingga memiliki cukup dana untuk memenuhi kewajibannya (hutang).  
12.
EBITDA / Interest Expense
7.3
2.3
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari operasinya untuk menutup pembayaran bunga, tergantung pajak negaranya., kebutuhan modal kerja, beban modal, dll

Angka yang ditunjukkan rasio ini oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk  dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan dari 7.3 menjadi 2.3. Hal ini mengindikasikan kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk  menghasilkan keuntungan yang banyak untuk menutup berbagai macam pembayaran mengalami penurunan. Kemungkinan  lain adalah adanya perubahan pada pajak negara dan kebutuhan modal kerja pada periode 2012-2013 serta beban modal perusahaan yang bertambah.




PT CHAROEN POPKHAN TBK


1.    EPS ( Earning per share )
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Makin besar makin bagus untuk si investor, jadi banyak investor semakin tertarik.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki EPS sebesar 144.0 pada tahun 2011, 164.0 pada tahun 2012, dan 93.0 pada tahun 2013 pada bulan ke 6. Hal ini mengindikasikan kinerja PT Charoen Popkhan Tbk semakin baik sehingga laba yang dihasilkan meningkat. Besarnya EPS akan menarik perhatian investor untuk menanamkan modal lebih banyak.

2.    PER ( Price Earning Ratio)
Mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Biassanya perusahaan yang unggul (bluechip) memiliki PER diatas 15.  Semakin tiggi PER, harga saham akan semakin mahal. PER yang kecil akan lebih menarik bagi investor dibandingkan dengan PER yang tinggi. PER rendah ini disebabkan oleh laba per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sahamnya, sehingga tingkat returnnya lebih tinggi.
PT Charoen Popkhan Tbk  mempunyai PER 14.9x pada 2011, 22.3x pada tahun 2012, dan 41.7x pada tahun 2013 pada bulan ke 6. Ini berarti harga saham PT Charoen Pophkan semakin meningkat dari tahun ke tahun, laba per saham yang berkurang dan tingkat return yang menurun.

3.    BVPS ( Book Value per Share )
Jila nilai buku lebih tinggi dari harga saham maka perusahaan tersebut undervalue dan sebaliknya
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki rasio BVPS senilai 375.2, tahun 2012 rasio BVPS senilai 497.4,  dan pada tahun 2013 bulan ke-6 nilai rasio BVPS meningkat menjadi 545.9, yang berarti rasio nilai/harga buku dari per lembar saham Charoen Popkhan Tbk mengalami kenaikan, sehingga harga saham di pasar berarti overvalue.
4.    PBV ( Price Book Value )
Jumlah nilai PBV, jika nilainya semakin tinggi maka semakin mahal. Namun tergantung prospek perusahaan tersebut kedepannya, jika nilai PBV nya kecil tetapi harga sahamnya stagnan maka perusahaan tersebut tergolong perusahaan yang berprospek rendah. Sebaliknya, jika nilai PVB tinggi namun harga saham perusahaannya naik terus, maka bisa dibilang perusahaan tersebut mempunyai prospek yang bagus.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki rasio PBV sebesar 5.7x, tahun 2012 memiliki rasio PBV sebesar 7.3x, dan pada tahun 2013 bulan ke-6 nilai rasio PVB meningkat menjadi 7.1x. Rasio tersebut  mengindikasikan dengan adanya penurunan rasio dari tahun 2012 ke tahun 2013 sehingga harga saham menjadi lebih murah.
5.    ROA ( Return on Assets )
Standar ROA perusahaan min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik kinerja perusahaan, terutama dalam pengembalian investasi (laba) yang didapatkan dari asset.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki ROA sebesar 26.6% pada tahun 2011, 21.7% pada tahun 2012, dan 11.11% pada tahun 2013 bulan ke-6. Hal ini dapat menggambarkan keadaan perusahaan PT Charoen dalam kondisi yang tidak baik dengan pengembalian dari asetnya yang semakin menurun.
6.    ROE ( Return On Equity )
Standart ROE min 20 %. Semakin tinggi rasio semakin baik kinerja keuangan, karena kemampuan modal untuk menghasilkan laba semakin besar.
PT Charoen Popkhan Tbk memiliki ROE sebesar 38.2% pada tahun 2011, 32.9% pada tahun 2012, dan 17.1% pada tahun 2013 bulan 6. ROE dari tahun 2011 ke 2013 terus mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan bahwa kinerja PT Charoen Popkhan Tbk mengalami kemerosotan karena kemampuan modalnya untuk menghasilkan laba semakin berkurang.
7.    EBITDA
Sebagai indikator tambahan atas kinerja dan tingkat likuiditas perusahaan yang tidak diwajibkan oleh atau disajikan sesuai dengan Indonesia. EBITDA disesuaikan bukan merupakan indikator dari kinerja atau likuiditas keuangan.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 ke tahun 2012, EBITDA yang dihasilkan menunjukkan adanya peningkatan dari 3024.4B menjadi 3473.5B. Indikator ini menunjukkan kinerja dan tingkat likuiditas PT Charoen Popkhan Tbk dalam menghasilkan laba bersih perusahaan hasil operasi setelah dipotong dengan nilai bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. Namun terjadi penurunan besar nilai EBITDA dari tahun 2012 ke tahun 2013 pada data bulan ke-6, yaitu 3473.5B menjadi 2011.1B.
8.    EV / EBITDA
Perusahaan yang memiliki EV/EBITDA yang rendah bisa dianggap sebagai tempat investasi yang baik. Karena investor bisa menggunakan EV untuk menentukan harga saham perusahaan.
PT Charoen Popkhan Tbk menunjukkan angka 11.7 pada tahun 2011, 17.5 pada tahun 2012 dan 32.0 pada tahun 2013 bulan ke-6. Hal ini mengindikasikan keuntungan menurun bagi investor. Jika harga saham naik maka saham-saham tersebut akan menguntungkan untuk dijual, tapi jika harga semakin turun investor akan enggan untuk menjual saham dan belum mendapatkan keuntungan.
9.    Debt / Equity
Semakin kecil DER maka perusahaan tersebut semakin bagus karena  semakin kecil jumlah modal yang dibiayai dari hutang.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011-2013 memiliki DER sebesar 0.2 yang mengindikasikan tidak ada peningkatan maupun penurunan kinerja PT Charoen Popkhan Tbk karena  tidak terjadi perubahan pada tingkat ketergantungan permodalan perusahaan terhadap hutang sebesar 0.2.
10.  Debt / Total Capital
Semakin besar rasio ini berarti perusahaan tersebut semakin tergantung terhadap hutang, hal tersebut akan berpengaruh juga terhadap profitabilitas, karena setiap perusahaan mendapat laba maka laba tersebut sebagian besar akan digunakan untuk membayar hutangnya.
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 memiliki D/C Ratio sebesar 0.1, tahun 2012 memiliki D/C Ratio sebesar 0.2, dan pada tahun 2013 nilai D/C Ratio tetap pada angka 0.2. Rasio tersebut menjelaskan bahwa struktur modal PT Charoen Popkhan pada tahun 2011 sebesar 10% terdiri atas hutang, kemudian meningkat pada tahun 2012 dan tetap hingga 2013 sebesar 20% terdiri atas hutang, jadi dapat dikatakan  laba yang digunakan untuk membayar hutang meningkat dari tahun 2011 ke tahun 2012, kemudia stabil/tetap di 2013.
11.  Debt / EBITDA
Membandingkan antara pendapatan dan kewajibannya, semakin rendah Debt/EBITDA  kinerja perusahaan tersebut semakin bagus karena perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Jika DEBT/EBITDA nya tinggi maka kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban/hutangnya
PT Charoen Popkhan Tbk pada tahun 2011 rasio Debt/EBITDA sebesar 0.3, tahun 2012 rasio Debt/EBITDA menghasilkan angka 0.6 dan pada tahun 2013 bulan ke-6 menghasilkan angka 1.0. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah rasio. Sesuai dengan penjelasan pada  kriteria, peningkatan pada rasio dari tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa PT Charoen Popkhan Tbk mempunyai kinerja yang terus menurun (keuntungan yang dihasilkan menurun) sehingga dana untuk memenuhi kewajibannya (hutang) juga terus menurun, maka kemungkinan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban/hutangnya.

12.  EBITDA / Interest Expense
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari operasinya untuk menutup pembayaran bunga, tergantung pajak negaranya., kebutuhan modal kerja, beban modal, dll. Angka yang ditunjukkan rasio ini oleh PT Charoen Popkhan Tbk dari tahun 2011-2013 mengalami penurunan dari 48.0 menjadi 29.1 lau menjadi 21.7. Hal ini mengindikasikan PT Charoen Popkhan Tbk menghasilkan profit yang terus menurun. Kemungkinan  lain adalah adanya perubahan pada pajak negara dan kebutuhan modal kerja pada periode 2011-2013 serta beban modal perusahaan yang bertambah.